Rabu, 19 November 2008

Kalsium, Waktu Bertelur dan Kualitas Kerabang

Kalsium, Waktu Bertelur dan Kualitas Kerabang

Oleh Sopyan Haris
(Disarikan dari beberapa sumber)

Kualitas kerabang sangat ditentukan oleh ketersediaan jumlah kalsium yang berada di saluran reproduksi selama formasi pembentukan telur. Pengetahuan awal tentang saat peneluran dan waktu pembentukkan telur dapat membantu kita untuk mengadaptasikan pola pemberian pakan untuk memberikan ketersediaan kalsium yang cukup sesuai yang ayam butuhkan.

Gambar Saluran Reproduksi Ayam Betina

1. Yang perlu diingat tentang pembentukkan telur
a. Ovulasi : ovulasi terjadi sekitar 5 sampai 10 menit setelah terjadi peneluran (proses keluarnya telur) dari telur sebelumnya.
b. Masuk ke uterus : setelah terjadi sekresi putih telur dan kulit membrane, selanjutnya telur akan masuk ke dalam uterus sekitar 5 jam setelah ovulasi.
c. Hidrasi albumen : terjadi sekitar 6 jam
d. Deposisi kalsium : terjadi dalam 2 fase, yaitu
i. Fase pertama à Selama 5 jam awal saat masuk ke uterus, Kristal kalsium mulai terbentu
ii. Fase kedua à 10 sampai 12 jam setelah ovulasi, 90% dari kalsium terdeposit pada kerabang telur sekitar 180 – 200 mg kalsium/jam.
e. Pigmentasi : untuk petelur coklat, deposisi pigmen (ooporphyrins) terjadi pada akhir pembentukkan kerabang.
f. Pembentukan kutikula : kutikula kerabang terbentuk selama 2 jam akhir

2. Waktu (saat) ayam bertelur
Saat peneluran ditentukan oleh saat waktu cahaya mulai off (lampu dimatikan mati).

3. Proses pembentukan kerabang
Saat program pencahayaan terjadi selama 16 jam, sekitar 40% ayam tersebut telah menyelesaikan penimbunan kalsium saat lampu dinyalakan. Secara rata-rata ayam mulai mengalami proses pembetukan kerabang 4 jam sebelum lampu dimatikan. Proses kalsifikasi kerabang utamanya terjadi saat malam.
Ayam petelur coklat akan menghentikan proses kalsifikasi saat lampu mulai dinyalakan.

4. Yang perlu diingat tentang proses pembentukan kerabang
Selama proses pembentukan kerabang telur, ayam akan menggunakan kalsium yang tersedia pada saluran pencernaan yang dipecah oleh sekresi asam hidroklorik yang melimpah. Ketika ketersediaan kalsium tidak cukup maka cadangan yang berada pada tulang mulai digunakan (saat tersebut kalsium dideposisi dan fosfor-nya dihilangkan oleh ginjal). Bila ayam banyak menggunakan cadangan kalsium pada tulang dalam jangka waktu lama maka kualitas kerabang telur akan tampak buruk.
Kualitas kerabang tergantung pada jumlah kalsium yang tersisa di gizzard saat lampu mulai menyala.

5. Bagaimana meningkatkan kualitas kerabang
Beberapa metode dapat membantu meningkatkan jumlah kalsium pada gizzard mempunyai efek positif terhadap kualitas kerabang (kekuatan dan warna kerabang) dan membantu penyediaan kalsium setelah lampu mulai menyala.
Beberapa saran untuk meningkatkan kualitas kerabang:
1. Disarankan memberikan pakan lebih banyak pada sekitar 6 jam sebelum lampu mulai dimatikan.
2. Aturlah sedemikian rupa agar tempat pakan kosong pada tengah hari yang panas agar menjelang sore ayam akan lebih banyak makan.
3. Bila ada kasus drop feed intake, maka tambahkan pencahayaan 1 sampai 2 jam. Penambahan lampu ini dapat dilakukan tengah malam minimal setelah ayam mengalami istirahat 4 jam (4 jam setelah lampu mati).
4. Pastikan bahwa kandungan kalsium dalam pakan minimal 70% nya berupa partikel sekitar 2 – 4 mm agar lebih lama berada pada gizzard dan tersimpan pada malam hari.
5. Sediakan 30% kalsium dalam bentuk yang siap dicerna dan mudah tersedia saat lampu mulai menyala.

Selama musim panas, heat stress dapat memperlambat waktu peneluran, utamanya bila ayam mengalami panting. Panting menyebabkan plasma darah kekurangan C02 dan bicarbonate. Konsekuensinya adalah waktu peneluran akan mundur. Penambahan pencahayaan pada tengah malam (midnight lighting) dan pemberian pakan di awal pagi yang dingin sekitar jam 4 atau 5 pagi dapat membantu mempertahankan kualitas kerabang.

Sopyan Haris
Penulis adalah Staf Technical Service and Customer Relation
PT Charoen Pokphand Indonesia - Surabaya

Tidak ada komentar: